Jumat, 22 Februari 2013

NASIHAT GURUKU (USTADZ SULAİMAN HİLMİ TUNAHAN (K.S)



  • Tetaplah di jalan Allah. Jadilah orang yang tulus dan jujur. Berpegang teguhlah pada kata-katamu. Jika kau ingin berkata/berbicara maka biarkan lidahmu selalu mengeluarkan kejujuran dan kata-katamu adalah kebenaran. Jangan mengingkari janji pada orang yang telah mempercayaimu. Jika kita bisa mempertanggungjawabkan perkataan kita maka itu akan membawa kita menuju surga. Akan tetapi jika kau gagal mempertanggungjawabkannya maka nerakalah balasannya.

  • Jadilah orang yang adil. Jangan gunakan tanganmu untuk melakukan kejahatan melainkan lakukanlah kebaikan. Jika pekerjaanmu menggunakan timbangan jangan berbuat curang dengan beratnya, jika menggunakan alat ukur jangan kurangi meteran atau liternya. Orang-orang yang benar/jujur maka akan mempengaruhi seluruh keturunannya dan itu akan membawa kebaikan bagi mereka semua.



  • Cintailah kemanusiaan dan jangan memandang rendah siapapun. Jadilah orang yang Tawadhu’(rendah hati) karena perhiasan yang paling berharga adalah ketawadhuan. Di dalam hidupmu hormatilah orang lain tanpa rasa dengki dan cintailah tanpa rasa cemburu. Sebagian manusia menganggap apa yang dimiliki orang lain tidak pantas baginya. Janganlah seperti mereka. Hargailah milik orang lain tanpa rasa cemburu. Karena kita tidak dapat menghadap ke hadirat Allah dengan rasa dengki atau cemburu.


  • Jika kamu bekerja sebagai pegawai di pemerintahan maka perlakukanlah orang-orang dengan baik, jangan biarkan mereka yang datang padamu tetap berdiri. Selalu sediakan kursi dan persilahkan mereka duduk. Tanyailah kabar mereka. Bantulah mereka untuk menyelesaikan urusannya. Jangan pernah berkata: “Pergilah sekarang dan datanglah lagi besok!” Selesaikanlah urusan mereka saat itu juga. Jika kau tidak melakukan hal itu maka kelak di akhirat aku akan menuntutmu. Jika kau seorang pegawai dan memiliki seorang atasan maka hormatilah ia tanpa rasa dengki, sayangilah tanpa rasa cemburu.

  • Manusia itu ada bermacam-macam tipe. Sebagian ada yang lebih bagus rupanya sementara sebagian yang lain ada yang lebih berbakat. Jangan pernah berkata: “Kenapa bukan aku yang seperti dia?” Karena ini akan mengurangi bahkan apa yang sudah kau miliki. Tetapi jika kau berfikir: “Ya Allah lipat gandakanlah apa yang kumiliki bagi tetangga atau temanku...” maka apa yang kau miliki justru akan berlipat tiga. Jika teman atau tetanggamu itu tidak berfikir hal yang sama maka apa-apa yang sudah menjadi miliknya tidak akan meningkat.

  • Jika kau menemui orang yang lebih baik/ lebih akan bermanfaat dari pada dirimu, maka berikanlah jabatanmu padanya. Inilah patriotisme sejati.

  • Bersikaplah rajin dan produktif, karena Rasulullah bersabda bahwa bekerja itu adalah ibadah. Putraku... ketahuilah bahwa tanpa tetesan keringat maka sesuatu itu menjadi tidak ada nilainya. Tanamilah ladangmu hingga datang saat memanennya dan berikan sebagian hasilnya pada tetanggamu. Tanamlah pepohonan... yang disebut shadaqah jariyah adalah: mendidik anak yang sholeh, menulis buku yang bermanfaat dan menanam pohon. Dari ketiganya ini yang paling baik adalah menanam pohon. Karenanya daripada kita menanam patung maka adalah lebih baik jika kita menanam tanaman yang hijau dan membuat monumen dari pepohonan.

  • Sebuah pohon mulberry hidup hingga 400 tahun, sebatang pohon walnut hidup hingga 700 tahun, sebuah pohon chestnut/berangan bisa hidup hingga 900 tahun dan pohon plane hidup hingga 1500 tahun.
Tanamlah walaupun hanya sebuah pohon waru karena bunganya dapat memberi kesembuhan.

  • Di kota Bursa ada banyak pohon plane yang telah berusia hingga ribuan tahun yang ditanam oleh Osman Ghazi dan Orhan Ghazi (Pendiri kerajaan Osmani). Ketika aku belum menikah dahulu setiap tahun kutanam sebatang pohon sekarangpun setelah menikah aku menanam dua pohon satu untukku, satu lagi untuk istriku.

  • Ajarkan apa yang kau ketahui. Jagalah kebersihan dan selalu menjadi contoh dalam kebersihan. Seorang intelektual berarti orang yang mendapatkan pencerahan. Ada banyak orang yang bahkan meraih tiga gelar di universitas tetapi karena rasa dengki dan cemburunya ia tidak dapat mengajarkan apapun. Intelektual yang sejati adalah orang yang mengajarkan dan menyampaikan ilmu yang dimilikinya.

  • Kebersihan adalah ibadah dan sebagian dari pada iman. Jika ada orang yang mengotori tempat umum(jalan umum) maka segera tutupi atau bersihkan dengan kakimu.


  • Setiap harinya, setidaknya buatlah kebaikan pada dua orang, menangkanlah hati mereka. Karena jalan ke surga bisa ditempuh dengan menyentuh hati seseorang. Menyentuh hati seseorang akan membuka pintu surga Firdaus. Dari kelima butir ini yang paling tulus adalah hal ini. Memenangkan hati seseorang sama nilainya dengan mengerjakan 40 kali sholat. Sedangkan mematahkan sebuah hati akan menghilangkan pahala 40 kali sholat. Jika aku bangun setiap subuh aku akan berdoa:”Ya Allah semoga engkau mentakdirkan kebaikan dariku bagi seseorang hari ini.”

  • Ketika kau pergi atau pulang setiap harinya, sapalah setidaknya dua orang yang kau temui. Jangan menunggu hingga mereka menyalamimu tetapi salamilah mereka dahulu maka mereka pun akan menyapamu. Tangan yang memberi akan lebih baik daripada tangan yang menerima dan Hati yang memberi akan lebih mulia dari pada yang menerima.
 

Riwayat Hidup Suleyman Hilmi Tunahan ( K.S.)

Suleyman Hilmi Tunahan adalah daripada keluarga sarjana Islam yang terkemuka. Datuknya adalah Kaymak Hâfiz dan keluarganya adalah dari silsilah keturunan Idris Bey yang nasabnya sampai kepada Rasulullah s.a.w. Di zaman Sultan Muhammad al-Fatih (1444 – 1446 / 1451 – 1481), beliau mencari orang yang mempunyai nasab keturunan Nabi s.a.w. dan apabila İdris Bey ditemui, beliau dikahwinkan dengan saudara perempuan al-Fatih.

Idris Bey kemudiannya dilantik sebagai Amir bagi kawasan Tuna dan diberi gelaran Tuna Hanı atau Tunahan. Beliau bertanggungjawab menguruskan hal cukai dan jawatan serta gelaran Tunahan itu kekal kepada cucu cicitnya hinggalah sampai kepada Osman Bey iaitu ayahanda Süleyman Efendi. Osman Bey merupakan tenaga pengajar di Madrasah Satırlı. Suatu ketika, beliau bermimpi yang sebahagian anggota tubuhnya terkeluar dan terangkat ke langit lalu mengeluarkan cahaya. Mimpi tersebut ditafsirkan bahawa akan lahir daripadanya seorang anak soleh yang akan menyebarkan Islam di serata alam.
Osman Bey kemudiannya berkahwin dan beroleh empat orang anak lelaki iaitu Fehmi, Süleyman Hilmi, İbrahim dan Halil. Süleyman Hilmi dilahirkan di bandar Ferhatlar yang terletak di wilayah Silistre, (Bulgaria hari ini) pada tahun 1888. Pendidikan awalnya bermula di Madrasah Satırlı bersama-sama dengan adik beradiknya yang lain. Semasa di madrasah inilah, Osman Bey dapat melihat kelebihan Süleyman Hilmi berbanding dengan anak-anaknya yang lain. Süleyman Hilmi diberikan perhatian yang intensif, malah dilayan secara istimewa agar kematangannya meningkat cergas. Osman Bey sering menyebut, “Silakan wahai anakku, wahai Süleyman Efendi!”. Ia menimbulkan rasa segan yang amat sangat pada diri Süleyman Hilmi atas penghormatan yang diberikan oleh ayahandanya walau pun dirinya masih lagi seorang anak kecil.

Selepas menamatkan pengajian di Madrasah Satırlı, beliau dihantar ke Istanbul oleh ayahnya untuk menyambung pengajian. Süleyman Hilmi dibekalkan dengan tiga pesanan:1.Agar dirinya berjimat cermat dan tidak membazir2.Agar dirinya berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk menguasai ilmu al-Usul.3.Mempelajari ilmu Mantiq (Logik) sebaik mungkin sehingga ilmunya menjadi teguh.

Di Istanbul, beliau menamatkan pengajiannya di Madrasah al-Fatih, dan seterusnya di Dar al-Khilafah al-‘Aliyah pada tahun 1913. Kelulusan di dalam modul kehakiman, telah membawa kepada tawaran perlantikan Süleyman Hilmi sebagai Kadi di Kastamonu. Hal ini diketahui oleh bapanya, lalu beliau menghantar surat kepada Süleyman Hilmi yang berbunyi, “wahai Süleyman, ketahuilah bahawa aku tidak menghantar engkau ke Istanbul agar engkau berada di dalam neraka!” Lalu bapanya mengingatkan Süleyman tentang hadith Nabi s.a.w daripada Buraidah yang menjelaskan tentang tiga Kadi, satu di syurga, dua di neraka. Osman tidak mahu anaknya memegang jawatan Kadi. Süleyman Hilmi menjelaskan bahawa dia tidak meminta jawatan tersebut, tetapi hanya untuk mempelajari aspek-aspek kehakiman agar sempurna penguasaan ilmunya. Osman Bey gembira dengan penjelasan anaknya Süleyman Hilmi.

Süleyman Hilmi membesar di Istanbul di dalam suasana negara yang sedang kacau bilau. Semasa berlakunya rampasan kuasa penggulingan Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1909, Süleyman Hilmi masih lagi di bangku pengajian. Dia menentang sekeras-kerasnya revolusi itu serta sebarang usaha pembaratan yang dilakukan.

Malang sekali, tidak sampai lima tahun Süleyman Hilmi beroleh ijazah pendidikannya, bumi Turki ditimpa musibah. Turkish Grand National Assembly telah dibentuk, Kesultanan dan Institusi Khilafah dimansuhkan, Sultan Mehmed VI Vahîdeddîn (1918 – 1922) digulingkan, Republik Turki diisytiharkan penubuhannya, dan akhir sekali, semua 520 sekolah di Turki telah digabungkan di bawah polisi pendidikan sekular pada tahun 1924.

Polisi ini telah menyebabkan semua pendidik ilmu Syariah di sekolah hilang pekerjaan. Ramailah yang diserapkan ke jawatan-jawatan lain seperti imam dan penceramah di masjid, malah tidak kurang yang mengambil keputusan untuk bersara. Namun Süleyman Hilmi menolak semua itu kerana baginya, perbuatan itu semua akan menyebabkan bangsa Turki buta Islam dan al-Quran.

Oleh itu, Süleyman Hilmi bergerak aktif meneruskan aktiviti mengajarnya di Masjid Sultan Ahmet dan Süleymaniye, Yeni Cami, Şahzade Paşa, Kasim Paşa dan beberapa masjid yang lain.

Beliau juga terus menerus memberi peringatan kepada rakan-rakannya agar tidak takut kepada pemerintah, sebaliknya meneruskan usaha mengajar masyarakat ilmu Islam. Katanya, “Wahai saudara-saudaraku para guru sekalian, sesungguhnya kamu hari ini adalah jaminan keselamatan agama di bumi ini dengan jumlah kita yang melebihi 500 orang. Seandainya setiap seorang dari kalangan kamu mengajar 3 orang di rumah masing-masing, kita sudah boleh melahirkan 1500 orang yang memperolehi tarbiah Islam. Dengan jumlah itu, Allah akan memanjangkan umur Islam sekurang-kurangnya 50 tahun akan datang dan ia adalah usaha untuk satu atau dua generasi.”

Seruan Süleyman Hilmi itu telah menaikkan semangat para guru dan mereka telah menulis surat kepada kerajaan menyatakan kesanggupan mereka untuk mengajar tanpa gaji memandangkan negara yang belum pulih dari menanggung perbelanjaan perang. Surat mereka telah dibalas dengan surat pekeliling kabinet Atatürk yang menyebut, “Telah diputuskan penerimaan polisi penyatuan sekolah. Maka sebarang aktiviti yang bercanggah dengan keputusan ini akan dikenakan tindakan yang sekeras-kerasnya”.

Ini telah mencetuskan bibit-bibit hitam di dalam perjalanan seorang guru yang amat cintakan profesyennya, Süleyman Hilmi Tunahan. Dia telah memulakan aktiviti mengajar anak-anak muridnya secara rahsia kerana merasakan dirinya berdosa di hadapan Allah jika berhenti. Namun tiada siapa yang berani untuk menjadi anak muridnya, bimbang diketahui oleh rejim Atatürk. Süleyman Hilmi tidak berputus asa, sebaliknya beliau memulakan pengajian itu dengan mengajar kedua-dua anak perempuannya di rumah, supaya mereka boleh mengajar suami dan anak masing-masing.

Usaha mendapatkan anak-anak murid bagi Süleyman Hilmi bukanlah suatu usaha yang mudah. Namun dia tetap cekal lantaran kecintaan dan komitmennya yang mendalam terhadap pendidikan. Seandainya ada anak muridnya yang jatuh sakit, Süleyman Hilmi akan membawa sendiri budak itu berjumpa dengan doktor, dan dibayar dengan duit beliau sendiri, agar anak-anak murid terus bersemangat tinggi berkhidmat untuk Islam. Beliau adalah bapa yang penyayang dan guru yang murabbi. Anak-anak muridnya datang dari segenap ceruk kampung Anatolia yang fakir dan miskin tetapi kemudiannya pulang ke kampung masing-masing sebagai seorang insan yang berhemah tinggi.

Strategi Süleyman Hilmi Tunahan di dalam meneruskan profesyen perguruannya adalah seperti berikut:

1. Sentiasa Bertukar Tempat. Di suatu hari, beliau mengajar anak-anak muridnya di bilik Muazzin di Masjid Şahzade Paşa dan pada hari yang berikutnya beliau mengajar di rumah salah seorang anak muridnya di penjuru Istanbul. Kadang-kadang beliau membawa anak muridnya ke celah-celah bangunan usang, atau di bilik-bilik bawah tanah di bangunan yang ditinggalkan. Pernah beliau berkata kepada anak muridnya, “Apa yang penting ialah dakwah kita berjaya, kerana itulah kita tidak kisah dengan nasib diri masing-masing. Kita menerima sahaja seandainya tempat kita adalah di tempat orang meletak kasut di majsid. Aku mengajar kamu dan aku pindahkan kamu dari satu tempat ke satu tempat seperti kucing yang menggendong anaknya”. Itulah Süleyman Hilmi Tunahan.

2. Mengambil Upah Bercucuk TanamAl-Imam Süleyman Hilmi Tunahan mengambil upah bercucuk tanam bersama anak muridnya di ladang. Di waktu siang mereka memakai pakaian peladang dan bercucuk tanam. Manakala selepas tenggelam matahari, mereka akan memulakan sesi pengajian secara yang tersembunyi. Apabila kedudukan mereka dikesan oleh pihak polis, mereka akan membawa kitab masing-masing berpindah ke tempat lain, sama ada di ladang-ladang mahu pun di celah pergunungan.

3. Menghantar Anak Muridnya Ke Merata Tempat Untuk Persediaan DakwahSüleyman Hilmi Tunahan sentiasa menggalakkan anak-anak muridnya supaya merantau dan membuka pusat-pusat pengajian al-Quran di sana. Katanya, “pergilah kamu semua ke kampung halaman masing-masing dan bukalah Dar al-Quran serta asrama pelajar di sana. Ajarkan anak-anak umat Muhammad s.a.w. Kitab Allah dan agama-Nya. Jika kamu laksanakan ini semua, aku lepaskan kamu. Seandainya tidak, akan kugenggam leher kalian!”Pada tahun 1949, kerajaan telah membuka kembali sekolah agama hasil tekanan yang dikenakan oleh umat Islam di Turki. Apabila Parti Demokrat mendapat mandat memerintah pada tahun 1950, aktiviti-aktiviti Islam kembali aktif. Terkabullah pada masa itu impian Süleyman Hilmi dan beliau dapat mengajar semula secara sempurna. Pada masa itu, masjid-masjid sudah tidak berimam, malah jika ada berlaku kematian, jenazah menanti di masjid untuk disembahyangkan. Di zaman derita itulah Süleyman Hilmi terus gigih berbakti.Sekolah menghafal al-Quran dan pendidikan bermanhajkan metodologi al-Imam Süleyman Hilmi Tunahan akhirnya ditubuhkan secara rasmi pada tahun 1952.

Kehidupan yang penuh derita dan sengsara ketika mengajar dan membesarkan anak-anak muridnya, menjadikan Süleyman Hilmi menderita fizikal badannya. Pada 16 September 1959, al-Imam Süleyman Hilmi Tunahan pulang kepada Allah ketika merah Maghrib melabuh tirai. Pengerusi Parlimen pada masa itu, İbrahim Kırazoğlu meminta supaya jenazah Süleyman Hilmi dikebumikan berhampiran makam moyangnya Sultan Muhammad al-Fatih dan cadangan itu mendapat kelulusan Perdana Menteri.

Keesokan harinya orang ramai mula membanjiri perkarangan Masjid Sultan Muhammad al-Fatih. Akan tetapi pihak polis telah mengeluarkan arahan agar jenazah Süleyman Hilmi tidak dikebumikan di Masjid Sultan Muhammad al-Fatih. Pihak polis menggali sendiri kubur di kawasan Karacaahmet dan akhirnya jenazah al-Imam Süleyman Hilmi Tunahan dikebumikan di situ. Benarlah seperti yang pernah disebutkan oleh beliau pada suatu hari, “mereka akan takutkan kematian kita sama seperti mereka takutkan kehidupan kita”.
Semoga Allah merahmati insan seperti Süleyman Hilmi Tunahan yang memikul amanah mendidik anak bangsa agar sinar Islam terus bercahaya di celah gelombang Riddah Atatürk dan regimnya.

KEUTAMAAN HAFIZ DAN HAFIZAH ATAU PENGHAFAL QURAN


Allah telah menjanjikan kelebihan kepada mereka yang menghafal al Quran seperti yang digambarkan di bawah.
1.MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
"Daripada Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah s.a.w bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Iaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
2.DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
"Daripada Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, "Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."
3.AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w "Daripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; "Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga,"
4.MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN BERERTI MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Sabda rasulullah s..a.w  "Daripada Abu Musa Al Asya'ari ra.ia berkata bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."
5.HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DI SEKSA
Sabda rasulullah s.a.w.
" DaripadaAbdullah Bin Mas'ud ra. Daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: " bacalah Al Quran kerana Allah tidak akan menyeksa hati orang yang hafal al-quran.
Sesungguhanya Al -Quran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Quran maka hendaklah ia bergembira."
6.MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Sabda rasulullah s.a.w. :
"DaripadaIbnu Mas'ud ra. Dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca Al Quran."
7.DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Jabir Bin Abdullah ra. Bahawa nabi s.a.w menyatukan dua orang daripada orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad.
Kemudian nabi s.a.w. bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Quran?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka nabi s.a.w memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."
8.DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, "Barangsiapamembaca Al Quran dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."
9.PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Abu Hurairah ra.daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: "orang yang hafal Al Quran nanti pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan berkata; "Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru." Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran berkata lagi:
"Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya." Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, "Wahai Tuhan, redailah dia." Maka kepadanya di katakan; "Bacalah dan naiklah." Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan."
10.HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKALAN PALING BAIK.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada jabir bin nufair, katanya rasulullah s.a.w. bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal daripada-Nya iaitu Al Quran.
11.ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL AL QURAN.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?".
Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)
12.AKAN MENEPATI KELAS TERTINGGI DI DALAM SYURGA.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Sisyah ra ia berkata, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan syurga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran. Maka tingkatan syurga yang di masuki oleh penghafal Al Quran adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.